Tuesday, April 28, 2009

PE4NYAKIT HATI

P E N Y A K I T H A T I

Islam menjalaskan bahwa tubuh kita ini, terdiri atas dua unsur jasmani dan unsur rohani, unsur jasmani (jasad) dapat terlihat dan diketahui melalui mata, sedangkan unsur rohani hanya dapat diketahui oleh perasaan. Didalam satu hadist dikatakan bahwa di dalam tubuh seseorang terdapat segumpal daging, apabila daging ini baik, maka baiklah seluruh tubuh daging tersebut, yaitu hati.
Dari hadis menjalskan kita bahwa hati adalah sebagai unsur rohani yang perlu kita jaga agar tidak merusak seluruh tubuh kita. Ada beberapa penyakit hati yang harus kita hindari antara lain yaitu :

A. SIFAT IRI
Iri artinya tidak sedang orang lain memperoleh nikmat, biasanya sifat iri ini selalu dibarengi dengan sifat dengki, sifat iri dalam kehidupan sehari-hari ini sangat banyak sasarannya antara lain iri terhadap tetangga yang kaya, atau iri terhadap orang lain yang sukses dalam usaha dan sebagainya. Sifat iri ini sangat dicela dalam ajaran islam. Karena sifat iri sangat mengganggu ketentraman jiwa dan bahkan dapat menimbulkan pertengkaran satu dengan yang lain.
Oleh karena banyaknya akibat tidak baik yang ditimbulkan sifat iri ini, maka para siswa harus menghindari sifat iri, dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, keluarga dan masyarakat.

B. DENGKI
Dengki adalah salah satu sifat yang tidak terpuji, dan harus dihindari oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Arti dengki adalah perusaha menghilngkan nikmat yang telah diperoleh seseorang.
Artinya :
“Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat dahulu, (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengan mencukur rambut”. (H.R. Ahmad an Tarmizi)
Dari hadis di atas dapat diambil pemahaman bahwa hancurnya suatu agama sejak dahulu adalah disebabkan oleh timbulnya sifat benci dan dengki di antara para pemeluknya.
Apabila sifat dengki berkembang di sekolah maka akan menimbulkan kekacauan, kebohongan dan fitnah. Maka harus dihindari sifat dengki dan sombong, baik sombong karena orang tuanya kaya, mempunyai jabatan yang tinggi, dank arena merasa pintar sendiri.

C. HASUD
Dalam bahasa Arab hasud berarti dengki, tapi dalam kegiatannya hasud itu adalah tindak lanjut dari sifat dengki, sebagaimana dalam pelajaran yang lalu bahwa dengki itu adalah berusaha menghilangkan nikmat yang diperoleh seseorang. Menghilangkan nikmat tersebut bermacam-macam cara antara lain menghasud.
Dalam salah satu hadis Rosulullah SAW, bersabda :

Artinya :
“Jauhilah dirimu dari sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan, seperti api memakan kayu baker”. (H.R. Abu Daud)

D. FITNAH
Sifat yang lain yang dimurkakan oleh Allah SWT adalah sifat suka memfitnah. Memfitnah adalah sifat tercela yaitu haram hukumnya. Fitnah artinya menyiarkan (aib) seseorang kepada orang lain, padahal orang itu tidak pernah melakukannya. Fitnah ini adalah merupakan tindak lanjut dari sifat dengki.
Firman Allah SWT,

Artinya :
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim”. (Q.S. Al Baqoroh 193).

Dari ayat diatas dapat diambil pelajaran bahwa fitnah adalah sangat keji, sehingga pada ayat lain dikatakan bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
Dalam salah satu hadis Rosulullah SAW, bersabda :

Artinya :
“tidak akan masuk surga orang yang suka menyebarkan fitnah”. (H. R. Bukhari)

Dari ayat dan hadis tersebut memberi pelajaran kepada kita bahwa memfitnah dan mengungkapkan aib orang adalah tercela dalam ajaran islam.

E. BURUK SANGKA
Agama islam adalah agama yang mensucikan manusia dari penyakir lahir dan batin, sedangkan buruk sangka adalah salah satu penyakit batin (hati) hukumnya adalah haram, dan dapat merusak pergaulan dalam bermasyarakat. Di dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 12 Allah SWT, berfirman yang artinya ialah :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kami menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang”. (QS Al Hujurat 12)
Ayat di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa Allah melarang orang-orang yang beriman agar menauhkan diri dari prasangka buruk terhadap orang mukmin, apabila mendengar pembicaraan seorang mukmin, maka harus ditanggapi dengan baik dan jangan salah paham apalagi menyelewengkannya sehingga menimbulkan prasangka buruk.
Di dalam salah satu hadist Rosulullah SAW, bersabda :
Artinya :
“Hati-hatilah kamu terhadap prasangka, karena sesungguhnya prasangka itu paling dustanya perkataan”. (HR Muslim).

Dari hadis ini memberi pelajaran kepada kita semua bahwa banyak terjadi prasangka dalam bermasyarakat karena sikap buruk sangka, kadang-kadang masalah kecil bisa menjadi besar, sehingga timbul rasa dengki dan dendamnya yang berkepanjangan oleh sebab itu setiap orang yang ingin mendapat ridho Allah hendalkah selalu berprasangka baik.

F. KHIANAT
Sifat khianat adalah salah satu sifat tercela dalam ajaran Islam, sifat itu sangat dibenci dan bahkan diharamkan. Khianat artinya menyia-nyiakan kepercayaan orang, contohnya antara lain orang yang menyerahkan sesuatu yang perlu di jaga.
Dalam Al-Qur’an Surat Al Anfal ayat 27 dan 28 Allah berfirman :

Artinya :
Artinya :
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rosul (Muhammad( dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rosul (Muhammad( dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah lah pahala yang besar”.
Ayat tersebut memberi pelajaran bahwa Allah menyerukan kaum muslim agar tidak mengkhianati Allah dan RasulNya dengan cara mengabaikan kewajiban dan melakukan laranganNya.
Di dalam Al-Qur’an dan hadis secara garis besar telah ada aturan yang harus di taati oleh masyarakat. Dan disekolah ada aturan yang mengatur kepentingan sekolah dan siswa tidak boleh dikhianati. Apabila dikhianati maka akan hilanglah kepercayaan dan merajalela kejahatan. Khianat adalah sifat orang yang munafik, maka para siswa harus menjauhi sifat khianat agar tidak terjangkit penyakit nifak yang akan mengikis habis iman.

Dalam salah satu hadis Rosulollah SAW, bersabda :
Artinya :
“Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempertaruhkan kepada engkau dan janganlah engkau mengkhianati orang yang mengkhianati”. (HR. Ashabus Sunan)

Dari hadis di atas memberi gambaran kepada kita betapa pentingnya menunaikan amanat, baik amanah dari Allah dan Rosull-Nya maupun amanah di antara sesamanya.
Oleh sebab itu seorang siswa harus menghindari sifat khianat, agar ketentraman di sekolah dapat terlaksana dengan baik.