Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang
menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk
aplikasi multimedia. Storyboard menggabungkan alat bantu narasi dan visual
pada selembar kertas sehingga naskah dan visual menjadi terkoordinasi [1].
Dalam kata lain storyboard dapat diartikan sebagai alat perencanaan yang
menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa
sederhana.
2. Mengapa Perlu Storyboard.
Storyboard berperan menjadi gambaran dasar dari sebuah produk yang akan
kita bangun berikutnya, ini merupakan cetak biru atau algoritma dari apa yang
akan kita bangun. Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas
gambar yang berisi rangkaian-rangkaian kejadian dalam sebuah produksi film,
termasuk film animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau
pembuat scenario tentang bagaimana sebuah film seharusnya berjalan. Begitu
pula halnya dengan pembuatan aplikasi multimedia interaktif. Biasanya
pembuatan Multimedia interaktif melibatkan beberapa orang dalam sebuah tim,
setidaknya melibatkan dua orang pakar, seorang pakar yang mengerti konten
materi pembelajaran dan seorang lagi seorang pakar dalam cooding program
atau yang mengkompilasi materi pembelajaran menjadi suatu program aplikasi
multimedia pembelajaran yang interaktif (MMI).
Jadi diharapkan dengan sebuah format storyboard yang dibangun bisa
dibaca dengan mudah baik oleh sang pembuat ataupun oleh orang-orang yang
terlibat dalam pembuatan produk tersebut dan mengerti urutan kejadian yang
dimaksudkan oleh storyboard tersebut. Secara lebih rinci storyboard dalam
pembuatan multimedia interaktif diperlukan agar dapat:
a. Memahami alur gambar/cerita yang dibuat secara sistematis sehingga kecil
kemungkinan ada bagian penting yang terlewatkan.
b. Tidak lupa dengan alur gambar/cerita yang sudah kita rencanakan (sebagai
pedoman atau pengingat) pada saat pengambilan gambar atau video
maupun editing gambar atau video yang telah diambil.
c. Mudah membaca isi cerita secara visual.
d. Dapat memilih rekaman yang akan diambil sesuai kebutuhan sehingga tidak
akan terjadi pemborosan bahan baku shooting (kaset) Sehingga
video/animasi yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan keinginan kita.
Pada umumnya penulisan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan
yang saling mendukung terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan
didalamnya terdapat :
a. Bentuk adegan/potongan-potongan gambar sketsa
b. Bentuk (alur cerita) untuk memperjelas gambar sketsa
c. Bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karakter tertentu)
contoh story board :