ANDE-ANDE LUMUT
Pelaku:
1. Embah Ronda Kempling
2. Klenting Abang
3. Klenting Biru
4. Klenting Kuning
5. Yuyu Kangkang
6. Ande-Ande Lumut
7. Rondo Teles
8. Manuk Cipret
I.
R. K : Eh hem, jadi janda seperti saya ini, janda muda ya seneng, ya senep, senengnya omah sudah besar-besar dan cantik-cantik. Senepnya kalau kemana-mana tidak ada yang gandeng, kemana-mana sendiri, tidur sendiri, wah kanyepen aku.
Lak iyo to penonton ?
Punya anak dua Klenting Abang, dan Klenting Biru jadinya semales sekarang, tiap hari hanya dandan, beli kosmetik yang mahal-mahal, kegiatan putri tidak bisa masak, tidak bisa, cuci males, tidur doyan. Wh betul-betul tidak ( isine bubak ) untung ada klenting kuning rajin bekerja.
K. A : Mbok, apa dandanan saya udah cantik.
K. B Mboh, apa aku juga tambah cantik, aku baru saja krimbat mbok di salonkecantikan JMP Surabaya.
K. A : Saya potong rambut lo mbak di
R. K : Ya anak-anaku kamu tambah cantik-cantik pokok’e di lingkungan sekolah ini tidak ada yang cantik seperti kamu, anak’e sopo
K A : Klenting Kuning dimana mbak?
R.K : Mencuci, biarlah anak jelek itu, apa di gondol wewe, kok belum pulang? Yo kita-kita heppy dulu
II. DUA
K. K : Oh. Cik nelongsone hidup saya ini, mulai pagi sampai petang, selalu harus bekerja, tidak pernah istirahat, mencuci, masak, korah-korah sampai badan capek, tai\pi tak pernah mendapat pujian pakaian tak pernah ganti, Gusti-gusti ubahlah nasib saya gusti, semoga saya ikuti Gusti menjani kehidupan yang berat ini.
Lagu :
III.
RK : Klenting Kuning Umbah-umbah sejak pagi tadi kok belum datang, nyambut gawe apa tidak selesai.
K.A : Dasar, Embak memang Klenting Kuning itu meminta di pecel saja.
K.B : Iya. Dia itu pemale, bagaimana kalu digantung biar kapok.
(Dengan langkah gontai Klenting Kuning datang)
R. K : Ndok! Kamu ikulo mencuci opo kak gak mari-mari dasar, males
Sambil Pegang Rambut )
K.A : Dasar anak ndablek, kamu ini mencuci apa ngelecer, nggak pulang- pulang he Dijenggorno )
K.B : Periksa cuciannya jangan-jangan ada yang di jual
R.K : Yo ndak diperiksa
K.B : (Memeriksa pakaian, menghitung)
K.B :
R.K : Ha Hilang, goblok, ayo cari lagi
IV
K.K : Hem. Kemana saya harus pergi mencari jarik yang hilang, padahal sudah lama, apa tidak kenter kekali , atau sudah tenggelam, kemana pula aku harus minta tolong
B. Cipret : Gog- gak-gak
K.K : siapa itu…………aku takut……………….
B. Cipret : Jangan takut, aku burung cipret, aku mau menolong mu, aku telah menemukan jarik yang kenter di kali.sekarang kamu ambil di kantor dilacinya Pak Nurul
K.K : Terima kasih manuk, atas pertolonganmu, semoga budi baikmu, menjadi amal bagimu manuk.
V
R.K : Anak sudah besar-besar sudah waktunya kawin, tapi sekarang belum ada yang melamar, padahal saya sudah memasang pengumuman dan iklan tapi belum ada yang melamar, ini saya dengar ada pemuda yang ganteng. Ande-ande lumut.
K.B : Embak saya mau unggah-unggahi kae tempat Ande-ande lumut
K.A : Saya juga Embak,aku minta dandan
R.K : Ya sini anakku tak tata pakainmu.
K.B : Mbak dungak no saya diterima ya embak
K.A : Aku juga Embak, semoga aku diterima
R.K : Ya anakku, semogaaaa diterima lamaranmu.
K.K : Embak Yu Klenting Biru dengan Klenting Abang kemana
R.K : Mau unggah-ungahi
K.K : Aku ikut Embak
R..K : Ikut, kamu jelek begini kok ikut
K.K : Biarlah Embak. Aku minta di dandani embak
Aku tetep ikut unggah-unggahi.
R.K : Ya sudah sini tak dandani (Dipupuri wedak kadutan tidak karuan)
K.K : Saya berngkat Embak. Semoga diterima.
R.K : Sudahlah berangkat, Muga-muga tidak diterima wong. Jelek-jelek kok
Minta diterima, hallah
VI.
T. Ojek : - Jadi Tukang ojek seperti saya ini ya seneng ya susah , kalau banyak penumpang wah, seneng. Tapi kalau tidak ada penumpang wah nganggur.
- Lebih susah lagi kalau penumpangnya sudah tua Embak-embak yang sudah buyutan waduh bingung,
Tapi kalau penumpangnya masih muda apalagi cewek yang selebriti seperti Nava Urbach, Desy, tapi kalau minul ya susah juga nggak kuat sepedahku.
K. A : Kita naik opo yu ke tempat Ande-Ande lumut.
K. B : Waduh aku juga enggak tahu, aku sudah capek
T. Ojek : Wah ada cewek cantik-cantik, penumpang apa?
Hai ngojek ya
K. A : Mas tolong dong antar aku ke tempat Ande-ande lumut mau unggah-unggahi, berapa ongkosnya ?
K. B : Aku juga lo mas, berapa ongkosnya, bandrex ?
T. Ojek : Hele-hele, untuk apa aku ongkos duit, nggak mau ah
K. A : Minta ongkos apa ?
VII
T. Ojek : Ha ha ha ………….Ya minta ongkos pilus, pipimu yang alus dan mulus
K. A : Wah, jangan ah!
T. Ojek : kalau ga’ mau yo silahkan jalan masih jauh dari sini, masih 5 kg lebih 3 ons.
K. B : Ya sudahlah ga’ pa pa tapi ojo nemen-nemen.
T. Ojek : Silahkan naik tak bandrex. (Nyetater sepeda kecil)
K. K : Oh kok sepi, ga’ ada tukang ojek, naik gledekan ga’ ada, naik becak ga’ ada.
T. Ojek : Hai, mau kemana?
K. K : Antarkan aku ketempat Ande-Ande lumut.
T. Ojek : Tak mau ah, kamu jelek ambune basin, mambu WC, Petes,Trasi.
K.k : Menghina Ya, kalau kamu tak mau awas sepedamu kempes, mogok
T. Ojek : Jangan, tak antarkan, tapi jangan mefet-mefet ambune basin.
VIII
Hidup sebagai janda, didesa tapi seneng, apalagi semenjak aku dieloki Ande-Ande lumut, orangnya ganteng, gagah, rajin nyambut gawe, banyak gadis-gadis yang ungah-unggahi, tapi kok belum ada yang cocok, padahal ya cantik-cantik, ya ga’ tahu maunya ya sudah Permisi ! apa betul disini tempat Ande-Ande lumut Betul nak, kamu ini siapa, rumahmu dimana, perlumu apa ? Saya klenting Abang, rumah saya Ngayung, saya mau unggah-unggahi Ande-ande Lumut.
R. Teles :
K. A :
R. Teles :
K.A :
K. B : Saya Klenting Biru rumah saya Ngayung, saya mau unggah-anggahi Ande-ande Lumut.
R.Teles : Begini ndok ya, tak takokno yo kamu denger sendiri jawabanya diterima atau tidak.
Putraku Si Ande-ande lumut temuruno ana putri Ngah-unggahi putrine kang ayu rupane, Klenting abang kang dadi asmane.
Ande2 Lumut : Bu sibu kulo mboten purun, Bu sibu kulo mboten medon senajan ayu neng sisane tukang ojek.
R. Teles : Putraku Si Ande-ande lumut temuruna ono putri ngah unggahi putrine kang ayu rupane, Klenting Biru iku kang dadi asmane.
Ande2 Lumut : Bu sibu kulo mboten purun, Bu sibu kulo mboten medon senajan ayu neng sisane tukang ojek.
R. Teles : Kamu denger sendiri lo lamaranmu di tolak ojo gelo yo
K A : Tidak apa-apa kalau begitu aku minta pamit.
K. B :
K. K : Permisi
R. Teles : Kamu siapa, rumahmu dimana, kok ambune cing cua
K. K : Saya Klenting Kuning, rumah saya moro, saya mau unggah-unggahi
R. Teles : La wong yang cantik-cantik aja tidak diterima, kamu yang jelek begini mau unggah-anggahi, apa diterima.
K.K : Ya mencoba mbok semoga diterima .
R. Teles : Ya dengarkan sendiri, tak sampaikan permintaanmu. Putraku Si Ande-ande lumut temuruno ono putri unggah-unggahi. Putrine kok do rupane , Klenting Kuning kang dadi asmane.
Ande2 Lumut : Bu sibu kulo inggih purun , busibu kulo inggih mudun, najan olo nang apik atine.
K.K : Kakang Panji Asmoro Bangun, kok sampeyan kang, aku sudah lama mencari kakang, sejak peperangan di kerajaan terjadi.
Ande2 Lumut : aku juga Dindaku, Dewi Sekartaji, aku kemana-mana mencarimu, naik turun gunung, keluar alas masuk alas. Dindaku.
R. Teles : Lo itu suami istri toh.
Ande2 Lumut : Ya Emboh ya ini istriku Dwi Sekartaji Putri Raja Galuh.
R. Teles : Mohon maaf Putri………….
Semua berjabat tangan
No comments:
Post a Comment